Tempat Air Kawa

Tanggal Pencatatan: 19 Agustus 2022
Kategori : Etnografika
Material : Bambu, Kayu
Kondisi : Baik
Asal Perolehan : Bukittinggi

Tanaman kopi tidak dapat tumbuh subur di Eropa. Pada masa kolonial Belanda , kopi termasuk barang dagangan yang penting di eropa oleh sebab itu  Belanda memberlakukan tanam paksa kopi terutama di Sumatera karena alamnya cocok untuk tanaman kopi.. Orang Melayu tidak boleh minum kopi karena biji kopi harus dijual kepada Belanda,  akhirnya kita memanfaatkan daunnya yang dikenal dengan air kawa  yang menjadi minuman khas Sumatera Barat. Terbuat dari daun kopi  pilihan,  kemudian dijemur dan disangrai diatas bara, terlebih dahulu daun kopi ditusuk dan tersusun pada bilah lambu yang panjangnya 1 meter, setelah kering daun kopi tersebut diremas dan dimasukan dalam tabung bambu dan diseduh dengan air panas, ditutup dengan ijuk yang juga berfungsi sebagai saringan. Kemudian air kawa dituang ke wadah yang terbuat dari batok kelapa atau cangkir bambu yang telah dibersihkan. Air kawa yang berwarna coklat kehitaman seperti air teh mengeluarkan aroma yang khas siap  dinikmati dengan makanan /kue tradisional. 

Tabung kawa ini terbuat dari bambu berukuran sedang, ruas bawah berfungsi sebagai alas, pada salah satu sisi badan terdapat tangkai dari kayu dihiasi ukiran motif orang berjenggot. . Dinding luar tabung bagian atas terdapat hiasan gores dengan menggunakan pisau yang runcing dan tajam dengan motif cacak kuku, kaluak, pucuak rabuang, itiak pulang patang, harimau, kemudian diberi cat pernis.