Pakinangan

Tanggal Pencatatan: 20 Agustus 2022
Kategori : Seni Rupa
Material : Kayu
Kondisi : Baik
Asal Perolehan : Bukittinggi

Makan sirih sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kita sejak dahulu, terutama  oleh kaum peremuan yang telah berumur. Sirih selengkapnya terdiri dari daun sirih, kapur sirih/sadah, gambir, pinang dan ada juga tembakau untuk ibu-ibu yang suka menyugi. Sirih selengkapnya ini diletakan dalam suatu wadah yang disebut carano, tepak, atau kampia/uncang.  Carano pada umumnya terbuat dari kuningan, loyang dan ada juga yang dibuat dari kayu, dilengkapi juga dengan kapurannya,  kacik dan penumbuk sirih bagi ibu-ibu yang tidak bisa lagi mengunyah sirih.

Salah satu bentu carano koleksi Museum ini terbuat dari kayu,  terdiri atas dua bagian yaitu wadah dan kaki, wadah bagian atas  memiliki rongga, bibir  melebar keluar sekelilingnya berlekuk-lekuk bentuk kurawal. Kaki tinggi dengan alas kaki melebar keluar. Pada bagian luar diberi  hiasan ukiran motif itiak pulang patang, kaluak, cacak kuku, dan garis-garis melingkar.

Carano selain tempat sirih lengkap juga berfungsi sebagai undangan untuk ninik mamak, menjemput marapulai , pembuka kata dalam suatu musyawarah ,  dan atribut dalam tarian pasambahan sebagai penghormatan kepada tamu yang datang dengan disuguhi sirih dicarano.