Museum Rumah Adat nan Baanjuang
-
-
Setiap Hari 07:30 - 17:30 WIB, Libur Nasional - TUTUP
Museum Rumah Adat nan Baanjuang
Setiap Hari 07:30 - 17:30 WIB, Libur Nasional - TUTUP
Tanggal Pencatatan: 20 Agustus 2022
Kategori : Seni Rupa
Material : Kayu
Kondisi : Baik
Asal Perolehan : Bukittinggi
Makan sirih sudah menjadi tradisi bagi
masyarakat kita sejak dahulu, terutama
oleh kaum peremuan yang telah berumur. Sirih selengkapnya terdiri dari
daun sirih, kapur sirih/sadah, gambir, pinang dan ada juga tembakau untuk
ibu-ibu yang suka menyugi. Sirih selengkapnya ini diletakan dalam suatu wadah
yang disebut carano, tepak, atau kampia/uncang.
Carano pada umumnya terbuat dari kuningan, loyang dan ada juga yang
dibuat dari kayu, dilengkapi juga dengan kapurannya, kacik dan penumbuk sirih bagi ibu-ibu yang
tidak bisa lagi mengunyah sirih.
Salah satu bentu carano koleksi Museum ini
terbuat dari kayu, terdiri atas dua
bagian yaitu wadah dan kaki, wadah bagian atas
memiliki rongga, bibir melebar
keluar sekelilingnya berlekuk-lekuk bentuk kurawal. Kaki tinggi dengan alas
kaki melebar keluar. Pada bagian luar diberi
hiasan ukiran motif itiak pulang patang, kaluak, cacak kuku, dan
garis-garis melingkar.
Carano selain tempat sirih lengkap juga
berfungsi sebagai undangan untuk ninik mamak, menjemput marapulai , pembuka
kata dalam suatu musyawarah , dan
atribut dalam tarian pasambahan sebagai penghormatan kepada tamu yang datang
dengan disuguhi sirih dicarano.